29.7 C
Indramayu
Rabu, November 27, 2024


Belajar dari Bencana dan Musibah 1

MHNews.- Salah satu rangkaian dzikir pagi atau petang yang harus dibaca sesuai sunnah adalah doa agar terhindar dari marabahaya, yaitu, “Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai un fil ardi wa laa fiisamaai wahuwassamii’ul ‘aliim.”

“Dengan menyebut nama Alloh, yang dengan Nama-Nya tidak ada satu pun yang membahayakan, baik di bumi maupun di langit. Dialah Yang Maha mendengar dan Maha mengetahui.”

- Advertisement -

Terhadap doa ini, Nabi Muhammad Solalohualaihi wasalam mengatakan, “Barang siapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya,” (H.R. At-Tarmidzi, Abu Dawud, Ibu Majah, dll. Hadist ini sanadnya dinyatakan shahih).

Berdoa kepada Alloh Tabaroqta’alla merupakan ibadah yang utama. Karena dengan berdoa manusia menunjukkan sikap ketidakberdayaannya, kerendahannya terhadap kekuasaan Alloh Tabaroqta’alla yang memang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Berlindung kepada Alloh Tabaroqta’alla dari marabahaya, dari musibah, dan bencana adalah ikhtiar yang disunnahkan untuk memperoleh keselamatan. Manakala kita sudah berdoa dan memohon perlindungan Alloh Tabaroqta’alla, sikap kita selanjutnya adalah sabar dan tawaqal.

Sikap sabar dan tawaqal ini wajib kita miliki karena diijabah atau tidaknya doa itu menjadi hak mutlak Alloh Tabaroqta’alla. Dengan sabar dan tawaqal kita tidak akan putus asa manakala doa belum diijabah: alih-alih dihindarkan dari musibah malah karena kehendak-Nya kita mendapatkan hal yang tidak diinginkan itu (musibah).

Belum diijabahnya doa, bisa jadi karena banyaknya dosa. “Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri dan Alloh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” Q.S. Asy Syuura:30). (wawan idris)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler