MHNews.- Menjadi Ketua TP PKK bisa jadi sangat membanggakan. Betapa tidak, karena jabatan itu melekat sebagai istri Camat yang menjadi penguasa wilayah kecamatan. Dengan demikian, Ketua TP PKK otomatis –kecuali camatnya dijabat perempuan– adalah istri seorang camat. Status ini (Camat) merupakan jabatan prestisius yang banyak diidamkan ASN.
Namun demikian, menjadi Ketua TP PKK juga harus siap mental, stamina, dan terntu saja kerja keras. Betapa tidak, Ketua TP PKK ini memiliki banyak jabatan, tugas, dan peran. Salah satunya adalah menjadi Bunda Literasi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Indramayu, Drs. Iwan Hermawan, M.Pd., dalam kesempatan pelantikan Bunda Literasi, Senin (6/6) mengatakan, Bunda Literasi harus menjadi Bunda Literat, yaitu sosok ibu pemimpin yang memiliki ilmu pengetahuan luas karena membaca, menulis, menonton, berdiskusi, sharing wawasan, serta menjadi solusi bagi banyak orang dalam membangun lingkungan terdidik dan kreatif.
Kehadiran Bunda Literasi dalam lingkup kecamatan, setidaknya bisa menjadi role model dan menginspirasi dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di wilayahnya. Dan hal ini bisa diawali dari unit terkecil dalam keluarga. Ketika budaya membaca, menulis, berdiskusi, dan sharing wawasan sudah terbiasa dihidupkan dalam keluarga, maka hal ini akan mendorong pembiasaan di masyarakat luas.
Dengan tugas dan fungsinya seperti itu, maka Bunda Literasi yang sekaligus Ketua TP PKK ini haruslah menjadi sosok yang cerdas dan berwawasan luas. Bunda Literasi harus menjadi perpustakaan berjalan sekaligus sumber pengetahuan, inspirasi, dan motivasi bagi masyarakat di wilayahnya. (wi)