MHNews.- Kegigihan jajaran Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Indramayu dalam mengikuti serangkaian asistensi dan evaluasi Smart City Nasional membuahkan hasil yang menggembirakan dan membanggakan.
Betapa tidak, saat ini Kominfo Indramayu sudah masuk 100 Kabupaten/Kota Smart City Nasional. Seiring dengan hal ini, Kabupaten Indramayu, khususnya Diskominfo pun mendapat fasilitas dari pemerintah pusat untuk mengikuti program peningkatan di bidang IT dan lainnya.
Namun demikian, dijelaskan Kepala Dinas Kominfo Indramayu, Drs. Aan Hendrajana, M.Si. kepada MHNews, Rabu (15/6) dengan segala keterbatasan anggaran dan fasilitas pihaknya harus lebih gigih lagi mewujudkan smart city dalam kehidupan sehari-hari pemerintahan maupun masyarakat.
“Saat ini Dinas Kominfo juga sedang melaksanakan kerja sama dengan SCCIC (Smart City & Community Innovation Center) ITB. Kerjasama ini berkaitan dengan pembangunan monumental berupa laboratorium hidup pusat pengetahuan berbasis teknologi dan data,” paparnya.
Pembangunan laboratorium hidup ini akan menjadi bentuk kontribusi Indonesia terhadap Presidensi G-20. Laboratorium ini akan dilabeli dengan nama G-20 Smarter World Living Lab (Recover Together, Recover Stronger Improving Quality of Life).
G-20 Smarter World Living Lab ini merupakan pendekatan untuk memecahkan masalah khususnya di perdesaan melalui cara-cara inovatif. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Alhamdulillah tadi tim dari ITB sudah berdiskusi banyak dengan Kominfo. Dalam diskusi tadi diputuskan lokus Living Lab untuk rural di Desa Cangkingan, Kec. Kedokan Bunder dan untuk maritim di Kecamatan Cantigi,” katanya. Diskusi itu sendiri berlangsung di ruang rapat Sekretaris Daerah, Setda Indramayu. (wi)
