MHNews.- Massa yang mengatasnamakan Forum Bina Lingkungan Kawasan Industri Desa Lombang dan Limbangan (FBLKIL2) Kecamatan Juntinyuat berunjuk rasa di area proyek pembangunan pengembangan PT Polytama Propindo, Rabu (22/6/2022).
Koordinator aksi, Taryono, mengatakan unjuk rasa tersebut tergerak atas kondisi yang merugikan masyarakat dari dua desa, yaitu Desa Lombang dan Desa Limbangan. Kedua desa penyangga perusahaan penghasil biji plastik tersebut merasa ditinggalkan dalam pelaksanaan proyek pengembangan.
Pihaknya menuntut PT Polytama Propindo melibatkan pengusaha lokal dalam pengerjaan proyek tersebut. Mereka juga menunut adanya ganti rugi kepada petani yang sawahnya banjir akibat irigasi tersumbat oleh kegiatan proyek.
“Karena irigasi tersumbat tanaman padi terdendam banjir dan gagal tanam dalam dua musim ini. Pembebasan tanah yang di belakang (perusahaan PT Polytama Propindo) yang 32 rumah itu saya kira dibebaskan dulu,” ucapnya.
Sejumlah perwakilan pengunjuk rasa diizinkan masuk ke area proyek untuk menemui pihak PT Polytama Propindo. Namun, pertemuan tersebut mengalami kebuntuan karena perwakilan dari PT Polytama Propindo yang diwakili bagian General Affair, Andri, hanya bisa berjanji akan menyampaikan asipirasi dari para pengunjuk kepada pimpinannya.
“Ini akan kita koordinasikan (kepada pimpinan),” kata Andri.
Pertemuan tanpa hasil tersebut, Tarjono memberikan kesempatan waktu dua hari kepada pihak PT Polytama Propindo untuk memberikan jawaban atas tuntutan pengunjuk rasa.
“Apabila dalam dua hari pihak Polytama tidak bisa menjawab sesuai dengan aspirasi kami, maka kami akan mendatangkan massa yang lebih besar dan menutup proyek ini,” ancamnya. (man)
