MHNews.- Masih ingat berita sebelumnya, bahwa Indramayu bukanlah daerah penghasil mangga terbesar? Atau spesifiknya, Gedong Gincu bukanlah mangga khas Indramayu?
Ya benar. Memang saat ini atau boleh jadi sejak dulu, Indramayu bukan penghasil mangga terbesar di Nusantara. Lalu bagaimana dengan motto Indramayu Kota Mangga yang selama ini menjadi lebelnya.
Sebutan yg sudah melegenda pada Indramayu sebagai Kota Mangga sama halnya dengan sebutan pada kota-kota lain seperti Cirebon ‘Kota Udang’ atau Bandung ‘Kota Kembang’. Cirebon ternyata bukan penghasil udang, apalagi paling besar di Nusantara. Begitu pun Bandung yg sudah tak tampak sebagai kota yg penuh bunga.
Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Dasma Adiwijaya menjelaskan, label atau motto sebuah kota yang tidak sesuai lagi dengan kenyataannya, boleh jadi karena perubahan kemajuan jaman, atau sebutan itu punya sisi lain yg kita tidak mengetahui asal-usul dan pokok masalahnya.
Jawa timur memang penghasil mangga paling besar, karena hamparan teritorialnya sebagian besar adalah darat tadah hujan, dan sejauh mata memandang yg tampak adalah pohon mangga. Sama hal kalau di Indramayu melihat hamparan padi.
Probolinggo terkenal dengan mangga madu, harum manis, dan lali jiwonya. Begitu juga daerah-daerah lainnya, seperti Pasuruan dan Wonosobo. Bahkan di Balai Penelitian Buah (Balitbu) Cukur Gondang, Pasuruan terdapat Kebun Koleksi Mangga se-Asia Tenggara.
Di kebun ini ada pohon mangga dengan identitas “Gedong” asal Kesepuhan Cirebon. Fakta lain yang cukup mengejutkan, di semua sudut kebun tidak ditemukan pohon dengan tulisan Gedong Gincu,” tutur Dasma Adiwijaya yang juga seorang budayawan plus praktisi pertanian ini.
Dijelaskan, kata Gincu yg ditempelkan pada jenis mangga gedong itu adalah sebuah nama yg diusulkan Pemda Majalengka pada tahun 1995/1996 untuk pohon induk. Pohon itu tumbuh di samping kantor Bupati Majalengka. Kemudian keluar sertifikat pohon induk dengan nama “Gedong Gincu”.
“Nama asli jenis mangga yg kemudian terkenal dengan sebutan gedong gincu itu, sejak dulu namanya hanya “Gedong” saja,” paparnya kepada MHNews, Senin (4/7).
Sebetulnya Indramayu pun bisa mengusulkan nama sendiri untuk mangga dengan karakteristik tersendiri dan berbeda dengan Gedong Gincu. Tetapi saat itu, karena satu dan lain hal terutama biaya, Indramayu tidak jadi mengusulkan.
Namun demikian mangga asli tersebut yang boleh jadi merupakan asal muasal mangga gedong yang ada di Indramayu itu ada di Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang. Mangga jenis ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan sebutan Gedong Paték.
Karena adanya pengakuan dari Majalengka dan Cirebon, bahwa Mangga Gedong Gincu itu sebagai mangga khas mereka, sebaiknya Indramayu lebih berjuang pada kualitas dan kuantitasnya saja. Biarlah mereka mengaku, yang pasti masyarakat Indonesia hanya mengenal Mangga Gedong Gincu itu sebagai mangga khas Indramayu. (wawan idris)