24.7 C
Indramayu
Rabu, September 11, 2024


Ketua KTNA: Permentan No 10/2022 lebih Berpihak kepada Petani dan Jamin Ketersediaan Pangan

MHNews.- Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu menyambut baik adanya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.

Ketua KTNA Kabupaten Indramayu Dasma Dasma Adiwijaya menilai peraturan tersebut bertujuan baik bagi petani. Karena itu, pihaknya menyambut baik kebijakan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia tersebut.

- Advertisement -

“Mudah-mudahan dengan kebijakan ini akan bisa lebih memberikan jaminan kepada petani, terutama berkaitan dengan kebijakan penyediaan bahan pangan,” katanya kepada MHNews, Rabu (20/7).

Dijelaskan, permentan tersebut dapat menjamin petani dalam memperoleh pupuk. Menurutnya, alokasi pupuk bersubsidi akan menjadi lebih teratur, sehingga petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai haknya.

“Kebijakan pemerintah tujuannya pasti untuk lebih baik. Saya merasa yakin pemerintah akan bantu petani hubungannya dengan penyediaan pangan,” ucap praktisi petani dan budayawan ini.

Dijelaskan Dasma peraturan tersebut terdapat perubahan mendasar, yaitu jenis pupuk yang disubsidi. Jika sebelumnya terdapat 6 jenis, yakni Urea, SP-36, Phonska, NPK, ZA dan KCL, sekarang menjadi dua jenis, yaitu Urea dan NPK.

“Sekarang hanya 2 jenis yang disubsidi, Urea dan NPK saja. Artinya ini akan lebih simpel. Dari dua jenis ini, cukuplah untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya,” katanya.

Pihaknya juga menilai kelebihan peraturan ini karena pemberian subsidi pupuk tidak hanya untuk padi saja. Peraturan yang baru menyatakan pupuk bersubsidi diberikan untuk sembilan komoditas, seperti jagung, kedelai, bawang putih, bawang merah, kopi, kakao dan lain sebagainya.

“Dengan peraturan baru ini pemberian pupuk bersubsdidi jadi lebih banyak jenisnya. Artinya para petani akan lebih banyak mendapatkan keuntungan dalam mengembangkan udaha taninya,” ucapnya.

Sementara terkait pemakaian pupuk organik, ia memandang para petani di Indramayu secara umum belum dapat melakukannya. Karena mereka masih memilih yang praktis serta beberapa alasan lainnya.

“Sebenernya petani sudah mulai menyadari pentingnya organik. Meskipun mungkin belum keseluruhan. Karena petani biasanya pengennya yang praktis,” pungkasnya. (man)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

Berita Terpopuler