MHNews.- Santri tak melulu menguasai ilmu agama. Lebih dari itu, santri harus mampu menghadapi tantangan zaman dengan segala hal-hal terbarunya.
Hal itu yang disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama Kabupaten Indramayu, H. Slamet Edi kepada para santri Pondok Pesantren Nahdlotul Mubtadiin (Namu) Al-Islamy pada acara Kemah Al-qur’an dan Masa Ta’aruf Santri Baru (MATASBA) di Situ Bolang, Rabu (13/07).
“Santri bukan hanya harus menguasai ilmu agama dan ilmu umum, tetapi santri juga harus menguasai teknologi informasi. Karena santri dituntut untuk mampu merespon perkembangan zaman yang saat ini sudah dipenuhi dengan kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi,” kata Slamet.
Menurutnya, santri juga harus mampu mengamati perubahan zaman. Sebab, santri akan terjun ke masyarakat dihadapkan dengan berbagai persoalan yang mesti dijawab oleh santri.
“Harus bangga menjadi santri karena kalian akan digodok menjadi generasi yang unggul dan Islami. Kalian juga harus rela keluar dari zona nyaman. Kalian akan menjadi penerus para ulama dan kelak akan menjadi manusia-manusia yang mulia,” ujarnya.
Ia pun mengatakan bahwa kegiatan Kemah Al-Qur’an merupakan program yang sangat baik. Karena para santri diajak untuk menggali Al-Qur’an, membiasakan membaca Al-Qur’an kapan pun dan di manapun.
“Membiasakan diri membaca Al-Qur’an, senantiasa berkomunikasi dengan Allah dan pada ahirnya kita akan mencintai Al-Qur’an,” terangnya. (man)