MHNews.- Tiga peristiwa kejahatan/kriminal yang berlangsung dalam pekan ini cukuplah sebagai warning atau perhatian serius bagi masyarakat Indramayu, juga aparat kepolisian.
Tiga peristiwa yang dimaksud yaitu, tertangkapnya 60 pengedar narkoba, disusul tertangkapnya lagi 2 pengedar, dan pemusnahan barang bukti narkoba dalam jumlah cukup mencengangkan.
Berkenaan dengan penangkapan 62 pengedar narkoba cukuplah membuktikan bahwa Indramayu telah menjadi sasaran peredaran barang haram tersebut. Seperti gung es, yang tertangkap itu bisa jadi hanya bagian kecil saja dari pelaku yang sebenarnya.
Dengan kata lain, para pengedar narkoba yang masih berkeliaran itu bisa jadi jumlah jauh lebih banyak daripada yang sudah ditangkap.
Menyikapi fenomena ini, maka Kepolisian harus meningkatkan lagi operasi dan patrolinya. Semua jajaran mulai dari Polsek sampai Polres harus dikerahkan untuk membekuk para pengedar. Tidak kalah pentingnya, masyarakat pun harus aktif mendukung aparat Kepolisian dengan selalu memberikan informasi yang akurat.
Bupati Indramayu Nina Agustina sendiri secara tegas mengatakan agar masyarakat terutama generasi muda Indramayu untuk menjauhi narkoba. Masyarakat juga dihimbau untuk selalu membantu Kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba dan kejahatan lainnya.
“Khusus bagi kaum muda jauhi narkotika karena sangat berbahaya bagi Kesehatan. Narkoba itu dapat menghancurkan diri sendiri, keluarga, masa depan, dan bangsa. Ayo jauhi narkoba, jangan sampai terjerumus,” tegasnya saat menghadiri pemusnahan barang bukti di Kejaksaan Negeri, Selasa (19/7).
Diberitakan sebelumnya, Polres Indramayu menangkap 62 pengedar narkoba. “Dari sejumlah kasus itu Polres telah melakukan penyelesaian tindak pidana sebanyak 34 kasus dan 18 kasus masih dalam proses,” ungkap Kapolres Indramayu AKBP M. Lukman Syarif melalui Kasat Narkoba AKP Hery Nurcahyo, Sabtu (16/7) di Mapolres.
Sementara Kajari Indramayu Aji Prasetya, S.H., M.H. menjelaskan pada tahun 2022 kasus yang mampir ke Kejari Indramayu didominasi perihal narkoba yang mencapai 60-70 persen. Perkara narkotika itu masih mendominasi.
Disebutkannya, pihaknya memusnahkan barang bukti dari tindak pidana umum yakni sabu seberat 139,1 gram, ganja seberat 886,45 gram, tembakau gorilla (sintetis) seberat 652,8 gram, psikotropika Alprazolam sebanyak 101 butir, Riklona sebanyak 23 butir dan Merlopam sebanyak 83 butir.
Dimusnahkan pula obat-obatan berupa dextrometrophan sebanyak 4.144 butir, hexymer sebanyak 7.510 butir, tramadol sebanyak 6.369 butir dan trihexyphenidyl sebanyak 4.179 butir. Kemudian 30 alat judi, 58 buah telepon genggam, 1 pucuk airgun, 19 bilah senjata tajam, 45 buah kunci perkakas, 37 potong pakaian, dan uang palsu senilai Rp 11.505.000.000. (wi)
