mhnews.id.- Peringatan hari ulang tahun Kemerdekaan RI bagi masyarakat bukanlah sekadar acara seremonial kenegaraan saja akan tetapi lebih menjadi ajang silaturahmi.
Melalui beragam kegiatan mulai dari perlombaan ringan, berat penuh tangtangan, sampai perlombaan yang mengundang gelak tawa masyarakat tumpah ruah berabur dalam suasana penuh kegembiraan.
Salah satu tradisi lomba yang banyak mengundang tawa adalah lomba Panjat Pinang (Bambu). Panitia biasanya menggelar lomba ini pada saat hari H Kemerdekaan, pasa tanggal 17 Agustus-nya. Beragam hadiah digantung di atas batang bambu yang di olesi oli.
Lomba ini ada yang bersifat individu ada juga kelompok. Untuk mendapatkan hadiah biasanya orang berebuat naik ke atas batang bambu, baik individu maupun secara beregu. Namun dibalik kemeriahan lomba panjat pinang, ada pengrajin yang mendapatkan keuntungan dari lomba ini.
Sejak awal Agustus, sejumlah pengrajin bambu mulai berkompetisi membuat perangkat untuk lomba panjat bambu sebagai pengganti pohon pinang. Agustus memang menjadi bulan berkah buat para perajin. Betapa tidak, setiap Agustus mereka selalu kebanjiran pesanan.
Seperti yang dialami Romdoni (32), pemilik usaha bambu di Blok Toang, Desa Telukagung, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Sejak awal Agustus sampai sekarang, pesanan pembuatan perangkat panjat bambu terus berdatangan. Bahkan, hal itu terjadi saat pandemi Covid-19 melanda dua tahun terakhir.