Namun berkat pertolongan Alloh Azza wa jalla, kesabaran, kesungguhan, dan perjuangan yang tiada batasnya, Islam menjadi agama mayoritas Mekkah, Madinah, dan bahkan sekarang sampai ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Islam tidak aneh lagi, tidak asing lagi.
Akan tetapi setelah tidak aneh dan asing lagi, Islam akan kembali asing. Kini keasingan Islam sudah terasa. Meskipun pemeluknya sangat banyak, tempat ibadah (masjid, mushola, pondok pesantren, rumah tahfidz) juga banyak, namun mereka tidak menjalankan syariat sesuai Qur’an dan Sunnah.
Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, ketika ada da’wah yang menuntun kepada Qur’an dan Sunnah justru dianggap aneh, asing, dan menyelisihi. Namun demikian sebagaimana hadits di atas, beruntunglah bagi orang-orang yang asing. Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat kerusakan. wawan idris-mhnews.id