“Alhamdulillah bisa kembali di kampung halaman lagi,” kata Jemah, sesampainya di rumah.
Ia menceritakan bahwa dirinya telah tiga tahun bekerja di Arab Saudi, terhitung sejak 2019 lalu. Jemah mengaku kesulitan untuk mendapatkan haknya. Bahkan, saat ia mencoba meminta gajinya, pernah diancam akan dibunuh oleh sang majikan.

“Kurang lebih 3 tahun kerja di Arab Saudi, hanya digaji 8 bulan, itu pun setelah mengadu ke sana ke mari. Sisa masa kerja yang 2 tahun lebih itu tidak digaji,” jelas Jemah.
Kini ia bisa bernafas lega usai lepas dari jerat sang majikan yang memperlakukannya tidak manusiawi. Jemah selalu diberi pekerjaan berat, tak kenal waktu, serta dalam tekanan. Kondisi ini membuat Jemah menderita lahir batin.