Dituturkannya, hasil kajian tersebut mengungkapkan bahwa anak yang tinggal bersama orang tua yang perokok kronis atau perokok transient, cenderung memiliki pertumbuhan lebih lambat dalam berat dan tinggi badan. Sedangkan anak yang tinggal dengan orang tua yang tidak merokok, tumbuh 1,5 kilogram lebih berat dan 0,34 centimeter lebih tinggi.
Selain itu, didukung juga oleh bukti statistik yang kuat dan konsisten. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa anak dengan orang tua perokok kronis, berisiko mengalami stunting 5,5 persen lebih tinggi dibandingkan anak yang orang tuanya bukan perokok.
“Kajian ini bisa menjadi pengingat agar orang tua lebih bijak saat merokok, demi kesehatan buah hati, sehingga si kecil dapat tumbuh sehat dan terhindar dari stunting. Dan Indramayu Bermartabat pun dapat terwujud,” tutupnya.
Penulis    : Rohman
Editor       : Wawan Idris