Kedua, setelah itu ia keluar ke dunia dalam kondisi yang sangat lemah dan Allah Ta’alla cukupkan rezekinya dengan air susu ibunya. Dan dengan orang tua yang merawatnya, semua rezeki ini diberikan dalam kondisi bayi ini tak memiliki kemampuan apa-apa.
Ketiga, saat ia disapih oleh sang ibu maka Kami tentukan rezekinya telah ditanggung oleh kedua orang tuanya. Bagaimana mereka berdua selalu memberikan apa yang dibutuhkan anaknya, bahkan siap berkorban dengan diri mereka agar rezeki itu sampai kepada putranya.
Dalam tiga kondisi ini manusia dalam posisi yang sangat lemah dan tidak memiliki kemampuan apapun, namun Allah Ta’alla menjamin rezekinya sampai kepadanya.
Lalu kemudian, apakah pada kondisi keempat disaat dia dewasa dan mampu untuk berpikir dan berusaha mencari rezeki lalu Allah Ta’alla tidak memberikannya?