mhnews.id.- Kenaikan harga Bahan Bakar Minya (BBM) yang telah diberlakukan pemerintah sejak dua hari lalu semakin membuat para perajin kerupuk di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Indramayu terhimpit kesulitan.
“Belum juga pulih akibat diterpa wabah Covid-19 selama dua tahun lebih kini usaha kami hadapkan kenaikan harga BBM yang tak kalah bikin rumit,” keluh Manajer Kerupuk Padi Kapas, Dody saat dikonfirmasi mhnews.id, Selasa (6/9) di kediamannya.
Namun demikian diakui Dody, para perajin optimis bisa melewati masa-masa krisis ini. Alasannya, tidak hanya sekali-dua kali usaha mereka diterpa badai namun berkat ketekunan, keuletan, kegigihan, dan terutama adanya hubungan harmonis antara pemilik pabrik dengan pekerjanya mereka bisa selamat.