Perlu kajian atau penelusuran lebih mendalam untuk mengetahui secara pasti awal tradisi membuat cimplo itu. “Kalau misalkan bicara tentang WBTB (warisan budaya tak benda) kayaknya sudah layak dijadikan salah satu WBTB. Jenis nilai tradisi dengan khas kulinernya,” ucapnya.
Ia berharap tradisi positif membuat cimplo setiap Bulan Bala ini terus lestari di tengah masyarakat dan menjadi salah satu ikonik bagi Indramayu. Sempat terlintas dalam pikirannya untuk melestarikan budaya membuat cimplo itu dengan menggelar festival cimplo atau apem saat Bulan Bala.
“Dengan nilai tradisi cimplo, kita mohon kepada Allah swt agar masyarakat Indramayu terhindar dari segala musibah, terhindar dari segala bala yang menghalangi Indramayu khususnya dan tujuan daripada Indramayu, yaitu betul-betul tercapai menuju Indramayu Bermartabat,” tutupnya.
Penulis : Rohman
Editor : Wawan Idris