Acara yang disponsori pemerintah itu sebenarnya bukan festival Halloween, tetapi dipromosikan sebagai “akhir pekan horor” yang bertepatan dengan akhir pekan sebelum Halloween. Hastag “akhir pekan horor” dalam bahasa Arab pun dipenuhi unggahan warganet yang mengenakan kostum seram.
Di bagian kota lain, warga mengantre di blok luar toko yang menjual begitu banyak kostum Halloween sehingga karyawan hampir tidak bisa mengisi stok barang kembali dengan cukup cepat.
“Saudi sedang berubah,” kata Abdulaziz Khaled, seorang mahasiswa keuangan yang ikut dalam antrean, dikutip dari New York Times. Menunggu di sampingnya, Reema Aljaber memakai poni pirang karamel dan berdandan sebagai malaikat bersayap putih.
Seperti kebanyakan orang Arab Saudi, Aljaber tak pernah merayakan Halloween saat tumbuh dewasa, meskipun ia kerap melihatnya di film. Di masa kecil Aljaber, Wanita Arab Saudi dilarang mengemudi dan harus mengenakan jubah panjang yang disebut abaya ketika di berada di ruang publik.