Lastri mengatakan setidaknya ada dua hal penting dari terciptanya kursi D’ecobrick, yaitu peduli lingkungan turut mengatasi sampah plastik dan memberdayakan para lansia.
“Kita mengkoordinir kegiatan mereka (Lansia). Ada kegiatan kesehatan, dan pemberdayaan ekonominya ini (pembuatan D’ecobrick),” katanya, kepada mhnews.id, Rabu (5/10).
Lastri menceritakan hal itu bermula dari program sedekah sampah yang ditampung dari para lansia pada 2019 lalu. Hasil dari penjualan sampah itu kemudian digunakan untuk pemberdayaan dan kegiatan-kegiatan sosial.
Namun, dalam perkembangannya setelah dievaluasi, dari penjualan sampah plastik yang menggunung hasil rupiahnya tak seberapa, akhirnya muncul ide cemerlang Lastri dari sampah plastik itu diarahkan pada pembuatan kursi yang kini punya nama D’ecobrick.