Merespons kabar The New York Times, Pangeran Bader mengatakan “[saya] terkejut ketika membaca laporan terkait saya dari koran The New York Times dan informasi yang aneh dan tidak akurat dalam berita itu,” ujarnya.
Namun, pernyataan Bader tidak mengangkat soal gambar tersebut atau mengakui apakah ia benar-benar membeli gambar itu. Sementara itu, seorang pejabat Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington menolak mengomentari kabar ini.
Di sisi lain, pembelian gambar Yesus Kristus buatan Leonardo da Vinci ini dinilai melanggar sensibilitas dan melanggar aturan kerajaan Saudi yang ultra-konservatif. Gambar “Salvator Mundi” ini merupakan gambaran hormat dari Yesus Kristus sebagai juru selamat.
Namun, Islam percaya Yesus bukanlah penyelamat, tetapi seorang nabi. Ulama Saudi juga mengajarkan bahwa Islam melarang karya seni apapun yang mewakili manusia, pun penggambaran salah satu nabi secara khusus merupakan hal yang dilarang.