mhnews.id.- Nasib pertani garam di Indramayu masih harus tergantung pada cuaca dan musim, tidaklah heran jika mereka hampir tidak pernah dapat meningkatkan tarap hidupnya sebagai imbalan hasil jerih payah menambang bumbu masak vital ini.
Disebut tergatung pada musim karena ketika musim hujan, dipastikan harga garam akan naik tajam. Namun kenaikan harga yang tinggi ini tidak bisa dinikmati petani karena terbatasnya produksi. Petani sangat terbatas menambang garam ketika musim hujan dan cuaca mendung tanpa matahari.
Sebaliknya ketika musim kemarau, produksi garam melimpah. Akibatnya harga pun jatuh. Yang untung dalam tata niaga garam ini adalah para pemilik modal dan gudang. Mereka membeli garam petani semurah-murahnya pada saat panen melimpah (musim kemarau) untuk disimpan di gudang.
Lalu pada saat musim hujan, saat produksi garam petani menurun drastis, bahkan seringnya tidak pernah berproduksi mereka jual dengan harga sangat mahal. Keuntungan berlipat pun mereka dapatkan.