Diungkapkan Sudalim, pakaian adat atau budaya Indramayu yang dijadikan PDH itu ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dengan para budayawan. Jenis pakaian adat itu adalah baju komboran,” kata Sudalim, saat ditemui mhnews.id di ruang kerjanya, Selasa (11/10).
Ia menjelaskan jenis komboran khas Indramayu terdapat perbedaan dengan komboran Jawa Barat pada umumnya. Perbedaannya terletak pada bagian kerahnya, yaitu ciri khas komboran Indramayu bermodel tutup kembu. “Tutup kembu ciri khasnya. Di Perbup dijelaskan,” tegasnya.
Ia mengakui setiap daerah harus mempunyai pakaian dinas harian yang memiliki ciri khas masing-masing. Setiap daerah dipersilakan untuk menggali potensinya, termasuk ciri khas budaya sendiri. Tujuannya agar budaya lokal masing-masing, termasuk budaya Indramayu tidak punah.
Dikatakan, budaya memiliki tempat penting untuk diangkat. Ia menyontohkan bangsa Jepang mengangkat tinggi-tinggi budaya. Meskipun mereka berpikirnya internasional, namun bertindaknya selalu tidak terlepas dari kearifan lokal.