ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Kesombongan ada dua yaitu kesombongan terhadap al-haq (kebenaran), dan kesombongan terhadap al-khalq (makhluk/manusia).
Saat kita melihat diri sendiri melebihi al-haq (kebenaran) dan al-khalq (makhluk; orang lain) maka sudah masuk dalam sikap sombong. Jadi, orang yang sombong melihat dirinya di atas orang lain dalam sifat kesempurnaan.
Potensi seorang manusia, tatkala melihat dan menganggap dirinya besar atau mulia, dia akan menganggap orang lain kecil dan merendahkannya sangatlah besar. Hal ini sangat jarang disadari dalam berprilaku sehari-hari, khususnya saat berhubungan antar sesama.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan makna kesombongan: Dari Abdullah bin Mas’ûd, “Tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan seberat biji sawi di dalam hatinya.”