“Wayang kulit yang disuguhkan ceritanya tentu dengan judul yang ditentukan oleh pak dalang sendiri. Saya berikan hak prerogatif kepada pak dalang untuk judul apa. Judunya ‘Dorna Nyalon’ (Dorna mencalonkan diri pada kontestasi politik),” kata Syaefudin pada sambutan pembukaan acara tersebut.
Selain mengajak hadirin untuk menyimak alur cerita yang disampaikan dalang, Syaefudin juga mengajak agar mengambil pesan dari lakon yang dimainkan. “Sehingga tidak semata menjadi hiburan saja, tapi memaknai sebagai pesan filosofi kita dari cerita yang dibawakan,” ucapnya.
Sebagai tambahan sebelum wayang kulit memasuki cerita, terlebih dahulu dilantunkan kidung oleh perwakilan dari Museum Bandar Cimanuk.
“Kidung sebagai bentuk doa mengharapkan ridho Allah, sehingga Indramayu ke depan tentu lebih baik, lebih sejahtera, lebih damai, lebih yang kita harapkan Indramayu akan maju ke depan,” pungkas Syaefudin.
Penulis : Rohman
Editor : Wawan Idris