Pembiayaan program rutilahu ini mengandalkan pada tiga sumber, yaitu dari APBN melalui bantuan stimulan rumah swadaya, APBD provinsi melalui program rutilahu, dan APBD Kabupaten Indramayu melalui program rutilahu.
Untuk program rutilahu tahun 2022, diakui Sekdis Edi Satoto ada penurunan hingga mencapai 50 persen. Faktornya, bantuan stimulan dari APBN berkurang karena dananya banyak dialihkan pada kegiatan kebencaan yang melanda Indonesia akhir-akhir ini.
“Mungkin anggaran dari pusat lebih difokuskan ke anggaran kebencanaan, dialihkan ke daerah lain. Jadi ada penurunan. Karenanya sangat perlu dukungan berbagai pihak untuk menuntaskan renovasi rutilahu yang jumlahnya masih sangat banyak itu, seperti dana CSR,” jelasnya.
Diakuinya, tiga sumber dana yang ada itu tidak cukup mebiayai seluruh rumah yang akan di renovasi, karenanya pihaknya melibatkan perusaan melalui dana CSR, bekerja sama dengan sumber pendanaan lain seperti baznas, gempur gakin, dan lainnya.