Misalnya berdoa di makam orang sholeh, dan yakin bahwa orang yang telah meninggal bisa memberikan berkah. Ia tidak berhasil menata hatinya untuk senantiasa berharap kepada Allah, dan mencampuradukkan amal sholeh (misalnya berziarah) dengan dosa besar (syirik).
b. Syirik dalam hal niat
Orang yang melakukan syirik besar dalam hal niat adalah mereka yang beribadah untuk ditujukan kepada selain Allah Ta’ala. Contohnya, berpuasa yang ditujukan kepada makhluk lain.
c. Syirik dalam hal ketaatan
Hanya Allah Ta’ala yang berhak diibadahi dan ditaati. Tetapi, orang yang melakukan syirik besar dalam hal ketaatan menjadikan makhluk lain sebagai sekutu yang harus ditaati. Misalnya bersedia melakukan apa yang diperintah oleh orang alim, tanpa mendasarkannya kepada Allah Ta’ala.
d. Syirik dalam hal perasaan cinta
Rasa cinta atau mahabbah seharusnya senantiasa ditujukan kepada Allah Ta’ala. Adapun mencintai makhluk Allah Ta’ala hendaknya dilakukan juga karena Allah Ta’ala. Terlalu mencintai makhluk lain, tanpa menghadirkan Allah Ta’ala di dalamnya, termasuk dosa syirik besar.