Secara terang-terangan, mereka mengaku tidak hanya iseng membuka galeri ponsel pengguna tanpa izin, mereka juga mencuri data, terutama foto dan video dari ponsel yang diperbaiki.
Dalam percakapan tersebut, oknum teknisi mengaku bisa memulihkan data ponsel pelanggan yang sebelumnya sudah disetel (reset) ulang. Ada pula teknisi yang mengaku mencoba menarik atau memulihkan (restore) memori ponsel pelanggan yang sudah dihapus sebelumnya.
Konon, ulah oknum teknisi semacam ini yang memicu maraknya foto/video asusila beredar di internet atau platform media sosial. Tak jarang, pemilik data tidak tahu sama sekali apabila data pribadinya diambil, bahkan diedarkan. Namun, benarkah data, seperti foto/video yang sudah dihapus bisa dipulihkan sebagaimana pengakuan oknum teknisi servis hp?
Melansir Kompas.com, menurut Alfons Tanujaya, analis antivirus dari Vaksincom, file di ponsel atau laptop yang sudah dihapus, bisa dipulihkan. Sebab, ketika menghapus data dari hard disk drive (HDD) atau kartu memori, sebenarnya bukan datanya yang dihapus, melainkan alamat menuju data tersebut yang dihapus.