‘’Mungkin ini dampak gerhana bulan total, banjir robnya jadi lebih tinggi dibandingkan hari-hari kemarin,’’ terang Waminuddin. Waminuddin menilai, banjir rob kali ini murni dari air laut dan tidak bercampur dengan luapan sungai. Pasalnya, warna air banjirnya tidak keruh.
Waminuddin menyebutkan, jumlah rumah warga di Desa Eretan Kulon dan Eretan Wetan yang terendam banjir rob mencapai ribuan rumah. Meski demikian, warga tidak ada yang mengungsi dan masih bertahan di rumah masing-masing.
Dijelaskan waminudin datangnya banjir rob sangat mengganggu aktivitas warga sehari-hari. Termasuk para pelajar yang hendak berangkat sekolah. Para pelajar tingkat TK maupun SD, kebanyakan digendong oleh orang tuanya menuju sekolah agar seragam mereka tidak basah.
‘’Di sini ada beberapa sekolah yang kena banjir rob. Tapi sekolah tidak diliburkan, tetap belajar seperti biasa karena rob memang sudah biasa terjadi,’’ kata Waminuddin.