29.7 C
Indramayu
Rabu, Juni 25, 2025


Superioritas Indonesia di G20  

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia mampu menembus persentase sebesar 5,72% per kuartal III 2022. Angka ini melebihi pertumbuhan pada kuartal sebelumnya, kuartal II yang telah mencapai 5,44%. Angka tersebut pun jelas lebih baik dibanding kuartal yang sama (kuartal III, saat pra pandemi) pada tahun sebelumnya (2019) dengan catatan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02%.

Cukup data itukah superioritasnya? Ternyata tidak. Data kinerja kuartalan PDB telah tumbuh 1,81% QoQ. Pertumbuhan PDB berdasarkan komponen pengeluaran ditopang oleh segmen ekspor sebesar 21,64% YoY. Secara kasat mata, kinerja ekspor yang meningkat ini terjadi saat perang Rusia vs Ukraina. Kondisi perang telah membuat harga beberapa komoditas meningkat, sehingga nilai ekspor Indonesia dalam bidang batu bara, hasil minyak dan gas alam mengalami peningkatan harga dan jumlahnya.

- Advertisement -

Lebih detailnya, berikut ini adalah urutan dari tertinggi ke terendah nama negara dan peringkat pertumbuhan ekonomi pada Q3/2022, yaitu: Arab Saudi 8,60% YoY, Indonesia 5,72% YoY, Singapura 4,40% YoY, Meksiko 4,20% YoY, China 3,90% YoY, Spanyol 3,80% YoY, Korea Selatan 3,10% YoY, Italia 2,60% YoY, Inggris 2,40% YoY, Uni Eropa 2,10% YoY, Amerika Serikat 1,80% YoY, Jerman 1,20% YoY, dan Prancis 1,00% YoY. Sementara itu sampai naskah ini disusun, terdapat 7 negara anggota G20 lainnya yang belum merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2022.

Di manakah letak superiositas Indonesia dalam hal pertumbuhan ekonomi ini? Posisi superioritas tersebut ada pada fakta bahwa ekonomi Indonesia tetap kuat pertumbuhan ekonominya di saat tersiar kabar akan terjadinya resesi global di tahun 2023 nanti. Dalam kondisi yang sama, beberapa negara maju justru masih berkutat dengan inflasi tinggi yang berpotensi menimbulkan resesi.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler