Dan (yang ketiga adalah) seseorang yang diberikan keluasan (harta) oleh Allâh Azza wa Jalla dan Dia memberikan kepadanya semua jenis harta. Dia didatangkan lalu Allâh Azza wa Jalla mengingatkan nikmat-nikmat-Nya maka diapun mengakuinya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman, “Lalu apa yang kamu perbuat padanya?” Dia menjawab, “Aku tidak menyisakan satu jalanpun yang Engkau senang kalau ada yang berinfak di situ kecuali aku berinfak di sana karena-Mu.”
Allâh Azza wa Jalla berfirman, “Kamu bohong, akan tetapi kamu melakukan itu agar disebut dermawan, dan kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan ke neraka.”
Hendaklah orang berakal memperhatikan dan merenungkan hadist tersebut, bagaimana orang-orang yang memiliki amalan besar, justru paling awal dimasukkan ke neraka. Mengapa? Karena mereka tidak ikhlas dalam amalannya, riya’ dan ingin dipuji manusia.