Tidak ada seorangpun yang tertimpa penyakit tha’un, lalu ia tinggal di kotanya dengan sabar, mengharapkan pahala Allâh serta ia mengetahui bahwa ia tidak tertimpa sesuatu kecuali apa yang telah Allâh tulis (takdirkan) baginya, kecuali orang itu akan mendapatkan semisal pahala syahid”. [H.R. al-Bukhâri, no. 3474].
Kedua: Sebagai balasan kesalahan (kemaksiatan) manusia. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Musibah-musibah, penyakit-penyakit, kesusahan-kesusahan di dunia merupakan balasan. (H.R. Abu Nu’aim dalam Hilyatul-Auliya`).
Dalam hadits yang lain beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidaklah sepotong kayu melukai seseorang, tergelincirnya telapak kaki, dan terkilirnya urat, kecuali dengan sebab dosa. Dan apa yang Allâh maafkan lebih banyak. (H.R. Ibnu Jarir. Lihat Shahîh al-Jâmi’ush-Shaghîr).
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan para sahabatnya dari beberapa kemaksiatan yang menyebabkan bencana. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Hai orang-orang Muhajirin, lima perkara jika kamu ditimpa lima perkara ini, aku mohon perlindungan kepada Allâh agar kamu tidak mendapatinya: