Sebanyak 50 santri madrasah dari kelas satu, dua, tiga dan empat, terpaksa digabung menjadi satu. Mereka menempati bangunan bekas warung yang ada di lingkungan madrasah.
Kepala MDTA Bhidayatun Nihayah, Wahyudi menjelaskan, bangunan madrasah ambruk saat hujan deras dan angin kencang menerjang pada Sabtu (3/12/2022) bada Isya. Tanda-tanda bangunan akan ambruk memang sudah terlihat sebelumnya pada dinding yang sudah retak-retak.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa karena kejadiannya malam hari, tidak ada anak didik yang beraktivitas semua selamat,” ujar Wahyudi kepada mhnews.id, Kamis (8/12/2022).
Wahyudi mengatakan, madrasah Bhidayatun Nihayah pertama kali dibangun pada 2003. Seiring berjalannya waktu, bangunan madrasah mengalami kerusakan dan sempat direnovasi pada 2018.