Sejak lama Penyuluh Pertanian ditugaskan mengajarkan petani berbagai teknik budidaya agar produktivitas meningkat cukup signifikan. Hasilnya memang terbukti. Indonesia mampu mencatatkan diri di pentas dunia sebagai negara yang berswasembada beras.
Setelah produksi berhasil ditingkatkan, biasanya Penyuluh Pertanian kurang mencarikan solusi, termasuk memberi jaminan harga di tingkat petani untuk tidak anjlok di saat panen raya berlangsung.
Sayangnya, dengan keterbatasan para Penyuluh Pertanian terkait dengan sistem pemasaran hasil pertanian, maka materi Penyuluhan Pertanian yang diberikan kepada petani lebih bermuatan soal upaya peningkatan produksi.
Sebagai pendamping petani, keberadaan Penyuluh Pertanian, mestinya bersifat totalitas, dari hulu hingga hilir. Penyuluh Pertanian perlu ditantang agar kinerjanya bukan cuma diukur oleh meningkatnya hasil produksi pertanian, namun juga harus dapat membantu para petani dalam menjual hasil panennya agar tidak ditekan dan dibuat murah oleh oknum-oknum bandar atau tengkulak.