Meski demikian mereka tak berhenti berdoa agar bisa menerima kabar mengenai Maryam. “Sudah pasrah dikira meninggal, tapi Allah dengar doa kami, ternyata bibi Maryam masih hidup,” ungkapnya.
Haya mengatakan baru mengetahui bibinya selama ini ternyata tidak diperbolehkan oleh majikannya untuk melakukan komunikasi dengan keluarga di kampung halaman. Bahkan gaji selama tujuh tahun juga tidak dibayar.
Dia berharap, ada pihak yang membantu kepulangan bibinya. ”Bibi saya jangankan pergi ke KBRI untuk minta pertolongan membuka jendela saja tidak bisa. Tidak boleh kemana-mana,” tutur Haya.
Menanggapi kondisi Maryam ini, Sekertaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu, Masroni menjelaskan pihaknya sedang melakukan mengecekan ke rumah keluarganya.