Rofikin menjelaskan, banjir terjadi karena posisi halaman sekolah lebih rendah dari jalan raya maupun saluran irigasi yang ada di depan sekolah. Akibatnya, air hujan yang masuk ke halaman sekolah jadi tidak bisa keluar.
Rofikin mengatakan, banjir biasanya akan surut dalam waktu satu sampai dua hari. Namun jika hujan terus-terusan seperti beberapa hari terakhir, maka banjir lebih lama surutnya. “Jadi ya tidak bisa dipastikan, tergantung hujannya,” tutur Rofikin.
Rofikin mengakui, banjir tidak sampai masuk ke dalam ruang kelas. Meski demikian, kondisi tersebut tetap membuat aktivitas belajar mengajar jadi tidak nyaman. Pihaknya pun, baik guru dan siswa berharap ada solusi atasi banjir ini.
Dikatakan Rofikin, Kabid Pembinaan SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu maupun camat setempat sudah mengetahui kondisi tersebut. Bahkan, keduanya sudah datang untuk melihat kondisi sekolah.
Penulis : Iir Sairoh
Editor : Wawan Idris