“Mensosialisasikan ke tingkat desanya, kan kurang gencar, di bawahnya (kepada petani),” tegas anggota Komisi II ini. Karena kurangnya sosialisasi ini, para petani mungkin menganggap KT hanya formalitas saja. Apalagi selama ini membeli pupuk subsidi bisa menggunakan KTP dan KK.
Dikatakan demikian, tambah Sandi Jaya karena bukan permasalahan baru dirasakan pejuang pangan dalam mendapatkan pupuk. Dan hal itu selalu mencul setiap kali ia reses belanja masalah di tengah masyarakat.
“Saya setiap reses selalu ada saja petani yang mengeluhkan tentang pupuk,” ungkap anggota DPRD Dapil III Indramayu ini. Dan sampai sekarang keluhan petani soal pupuk subsidi ini tidak kelar-kelar.

Diberitakan sebelumnya, sebagian besar petani Indramayu masih mengalami kendala untuk mendapatkan pupuk subsidi padahal kebutuhannya sangat mendesak mengingat padi Musim Tanam (MT) rendeng saat ini sudah waktunya dipupuk.