Sebab, nantinya pembelian gas elpiji akan didata menggunakan sistem informasi, tidak secara manual. Sementara, jika pembelian melalui sub penyalur maka dimungkinkan bisa tepat sasaran.
“Pencatatannya menggunakan sistem informasi, tidak manual,” kata Tutuka, dikutip dari Kompas.com, Senin (9/1/2023). “Nah kalau dari sub penyalur itu bisa tepat sasaran, kita bisa mengatakan sistem itu lebih baik karena sampai langsung ke konsumen,” lanjut dia.
Lantaran pembelian elpiji 3 kg direncanakan melalui sub penyalur resmi, maka Pertamina akan meninjau daerah lain. Irto mengatakan, pada 2022, pihaknya telah menambah pangkalan sebanyak 22.000 yang tersebar di Indonesia.
“Sedang kita review, termasuk dengan rencana implementasi uji coba di daerah lain. Ini masih kami koordinasikan dengan pihak regulator,” ujar Irto kepada Kompas.com, Jumat (13/1/2023).