Berkat kreativitasnya itu limbah pohon saeh dimanfaatkan menjadi barang bernilai rupiah. Dengan sentuhan seni tinggi, limbah disulap menjadi Kapal Layar dan Perahu-perahuan Tempo Doeloe.
Tak berhenti di situ, kreativitas dan jiwa seni tinggu Sri Tanjung juga menyempurnakan barang-barang seni itu dengan ornamen naskah kuno pada layarnya. Alhasil, kerajinan itu sangat unik, menarik, dan estetik.
“Kebetulan kayu tidak dimanfaatkan. Tapi sayang juga jika dibuang. Lalu tim kami menginisiasi untuk menjadi karya kreatif. Maka dibuatlah miniatur kapal dan perahu yang kami desain bernuansa dulu dan estetik,” ujarnya kepada MHNEWS.id, Kamis (23/2/2023).
Hasil karya seni Sri Tanjung Sugiarti dari bahan dasar limbah pohon saeh berupa miniatur Kapal Layar dan Perahu-perahuan Tempo Doeloe dengan sentuhan tulisan naskah kuno ini dapat miliki atau dikoleksi siapa pun karena dijual secara umum.