Dijelaskan Sri Tanjung, baik miniatur kapal layar maupun perahu-perahuan tempo doeloe bentuknya disesuaikan dengan yang ada dalam Naskah Kuno. Jadi kerajinan ini dibuat sesuai literatur aslinya, kecuali ukurannya yang dibuat lebih kecil.
“Kapal layar maupun perahu-perahuan tempo doeloe yang ada dalam Naskah Kuno dan sudah dibuat miniaturnya adalah Perahu Konthing. Perahu Konthing ini tertera dalam Babad Dermayu. Miniatur yang kami buat ini dijual Rp 300.000,00,” tambahnya.
Sri Tanjung menjelaskan, tulisan kuno pada layar miniatur kapal layar maupun perahu-perahuan adalah nama Sanggar Aksara Jawa Surya Pringga Dermayu dan Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti.
“Tulisan itu nama Sanggar Aksara Jawa Surya Pringga Dermayu dan Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti yang artinya sehebat-hebatnya manusia akan hancur apabila dengan kesombongan,” pungkasnya.
Penulis : Toyib
Editor : Wawan Idris