Umat Islam dari seluruh dunia bertanding di kompetisi ini dalam mengumandangkan azan dan membaca kita suci Al Quran. Kara mengaku tidak terlalu berharap saat melamar kontes ini setelah melihat iklannya di media sosial.
“Saya tidak berpikir akan lolos ke final. Saya sebelumnya sempat diundang, tetapi pandemi membuatnya tertunda. Saya hampir melupakannya dua tahun kemudian,” ungkap Kara, dikutip dari Daily Sabah.
Muhsin Kara melanjutkan, dia mendapat undangan lagi dua bulan menjelang kontes 2022 dan memutuskan ikut berkompetisi.
Sebelumnya, Muhsin Kara sudah memenangi beberapa gelar dalam lomba hafalan Al Quran di Turkiye, dan pernah menjadi salah satu finalis kompetisi yang diselenggarakan oleh lembaga penyiaran publik TRT pada 2017.