Muhaemin juga menyoroti postur APBD Perubahan TA 2022. Menurutnya, pada pos pembiayaan daerah berpotensi meninggalkan sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) sebesar Rp 420 miliar. Meski demikian tanpa mendahului kehendak, karena hasil akhir tetap berdasarkan hasil audit BPK RI.
“Kami prihatin, bisa-bisanya silpa. Lihatlah banyak sekolah ambruk dan tidak layak pakai, jalan rusak di mana-mana, pengairan macet, lapangan pekerjaan sempit, tapi kok silpa,” kata Muhaemin.
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa yang disampaikan H. Dalam mengatakan, sejumlah hal antara lain bidang pertanian. Menurut Dalam sektor pertanian kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Salah satu yang mencolok mengenai masih karut-marutnya pengadaan pupuk bersubsidi.
“Padahal sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting, karena sumber pendapatan sebagian besar masyarakat Indramayu berada pada sektor pertanian. Apalagi Indramayu menyandang predikat lumbung padi nasional,” ucap Dalam.