Pintu gerbang pun akhirnya dapat dijebol massa dengan ditarik ke arah keluar. Usai menjebol pintu gerbang, massa berganti saling dorong dengan tubuh kekar polisi untuk tetap memaksa masuk kantor BPR KR.
Massa tak dapat menembus barisan polisi yang berjaga. Namun beberapa waktu kemudian Direktur Operasional BPR KR, Bambang Supena menemui para nasabah.
Bambang meminta maaf karena belum dapat memberikan uang kepada para nasabah. “Kami sedang berusaha melakukan penagihan kepada debitur macet,” jelasnya, Kamis (30/3/2023).
Namun, penjelasan Bambang tak panjang lebar keburu dimentahkan nasabah. Para nasabah menganggap alasan yang disampaikan bambang merupakan alasan basi. “Itu bukan sebuah jawaban. Alasan basi,” kata penunjuk rasa.