“Waktu itu pandemi tahun 2020 praktis nganggur, ga ada yang pake beca. Saya dari situ saya ga ada uang buat makan anak dan istri,” ungkap Warsan kepada MHNEWS.id saat ditemui di rumahnya di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Indramayu, Senin (6/03/2023).
Setelah lama mengganggur Warsan ditawari saudaranya menjadi peternak jangkrik yang sudah lebih dulu menekuni usaha tersebut. Saudaranya itu memiliki peternakan jangkrik di Bangkir dan sukses.
Mendapat tawaran itu Warsan pun mencobanya. Saat itu Warsan hanya memiliki dua kotak untuk ternak. Sedangkan bibit atau telur jangkrik dipasok dari suplier dan suplier itu juga yang membeli jangkrik Warsan ketika panen usia satu bulan.
Pada saat panen pertama, setelah satu bulan pemeliharaan Warsan mendapatkan uang sebanyak Rp 1.500.000,00 s.d. Rp 2.000.000,00. Penghasilan itu diperoleh Warsan dari satu kotak jangkrik peliharaannya.