Tim Observatorium Bosscha bakal melakukan pengamatan hilal menggunakan sebuah teleskop refraktor berdiameter 106 milimeter, teleskop itu dilengkapi dengan teknologi detektor kamera berbasis CMOS (Complementary Metal-Oxide Semiconductor).
Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan kualitas tampilan sabit bulan,” katanya.
Perangkat lunak pengolahan citra itu merupakan hasil dari pengembangan teknologi yang dilakukan secara mandiri oleh peneliti di Observatorium Bosscha.
Dari hasil pengamatan hilal yang dilakukan oleh tim Observatorium Bosscha ini nantinya akan diserahkan kepada Kementerian Agama (Kemenag) sebagai bahan untuk menentukan awal Ramadhan 1444 Hijriah.