“Saya berasal dari Indonesia dan sekarang menjadi muazin di Malaysia,” ujarnya sebagaimana dilansir Kompas.com Rabu (5/4/2023). Dhiyauddin merupakan satu dari ribuan peserta lomba azan internasional tersebut.
Saat lomba, suaranya mampu menggetarkan hati para juri. Bahkan, salah satu juri menitikkan air mata ketika Dhiyauddin mengumandangkan azan.
Dilansir dari PRN Asia, lomba tersebut terdiri dari dua kategori, yaitu lomba azan dan melantunkan Al Quran. Keduanya sama-sama mengandalkan kemampuan vokal pada kontestan. Kompetisi tersebut merupakan salah satu inisiatif dari Otoritas Entertaimen Umum Saudi.
Melansir Kompas.com Rabu (5/4/2023), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh dalam unggahannya mengatakan bahwa Dhiyauddin adalah satu-satunya kontestan Indonesia yang lolos.