Hakikat kekayaan adalah kekayaan hati, demikian juga dengan hakikat kemiskinan adalah kemiskinan hati. Seseorang yang hartanya berlimpah tapi ia tamak dan serakah maka sejatinya ia hatinya miskin.
Siapa yang keinginan terbesarnya adalah kehidupan akhirat, Alloh akan kokohkan urusannya dan Alloh akan jadikan kekayaan itu di hatinya, serta dunia pun akan mendatanginya dalam keadaan dunia itu hina di matanya. (H.R. Ibnu Majah).
Orang-orang yang hatinya penuh cinta kepada akhirat, mereka hanya mengharapkan ridha Alloh Azza wa Jalla. Dunia itu fana dan akan segera ditinggalkan. Karenanya mereka tidak mengejar kekayaan dunia (harta) sebaliknya yang mereka kejar adalah kekayaan hati.
Kaya hati adalah sifat kedua yang Alloh Azza wa Jalla cintai dari seorang hamba, maka kejar, raih, dan istiqomahlah. (bersambung).
Penulis: Wawan Idris