“Itu 1.100 tower dilaporkan jadi. Dan setelah diperiksa melalui satelit yang ada itu 958 tower. Dari sebanyak 958 itu tidak diketahui apakah itu bisa digunakan atau tidak karena setelah diambil 8 sampel dan itu semuanya tidak ada yang berfungsi sesuai dengan spesifikasi,” ungkap Mahfud.
Namun demikian, tambah Mahfud, dari 985 BTS itu diasumsikan dulu berfungsi dengan benar. Dan dari 985 tower itu nilainya hanya sekitar Rp 2,1 triliun.
Sehingga masih ada penyalahgunaan dana atau ketidakjelasan dana sebanyak Rp 8 trilun lebih yang tidak dipertanggungjawabkan dan nanti harus dipertanggungjawabkan di pengadilan.
Diketahui, Proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastuktur pendukung paket 1, 2, 3, 4 dan 5 ini sudah didesain sebagai kebijakan strategis pembangunan untuk pelayanan rakyat sejak tahun 2006 dan sudah berjalan bagus, maka proyek ini akan terus dilanjutkan.
Penulis: Wawan Idris