“Bagaimana bermigrasi yang aman, bagaimana kita bisa menghindari proses penempatan yang ilegal. Proses dan prosedur ini kita sampaikan dengan detail,” katanya.
Ia menilai TP PKK sebagai peserta kegiatan cukup tepat. Diharapkan, selanjutnya informasi dari kegiatan tersebut disampaikan kepada masyarakat. Karena TP PKK cukup dekat dengan sektor rumah tangga sebagai sasaran informasi.
“Nanti kita berharap dengan adanya ini bisa disampaikan, dan ibu-ibu PKK ini mayoritas tadi pas kita tanyakan ternyata suaminya adalah kuwu,” harapnya.
“Kuwu ini salah satu aparatur pemerintah khususnya di tingkat desa yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia,” tambahnya.