Sebaliknya, jadikanlah diri kita sebagai hamba yang dapat membuat sesama Muslim atau sesama hamba Allah Azza wa Jalla mendapatkan kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan, dan kebaikan.
Jadikanlah diri kita menjadi sumber kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan, dan kebaikan walau sekecil apa pun. Dapat membahagiakan sesama Muslim, terutama kedua orang tua merupakan perilaku yang mulia.
Bahkan Allah Azza wa Jalla senang melihat tanda-tanda bahagia itu tampak dalam diri kita. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah senang melihat bekas nikmat-Nya pada seorang hamba.” (H.R. Tirmidzi dan An Nasai).
Maka betapa indahnya Islam, agama yang mencintai kebahagiaan dan mengenyahkan duka cita di dunia dan di akhirat. Bersyukurlah atas nikmat Islam! Karena Islam adalah agama yang menginginkan kita untuk senantiasa bahagia.