Allah Azza wa Jalla yang menciptakan kebahagiaan dan kesedihan agar manusia menyadari nikmatnya kebahagiaan, sehingga ia bersyukur dan berbagi. Allah Azza wa Jalla juga menciptakan sempitnya kesedihan agar ia tunduk bersimpuh kepada-Nya serta tidak menyombongkan diri.
Saat bersedih ia mengadu harap hanya kepada Allah Azza wa Jalla. Merendah, merengek di hadapan Allah Azza wa Jalla. Bersimpuh pasrah hanya kepada Allah Azza wa Jalla Yang Maha Penyayang.
Bagi orang yang beriman segala kesedihannya hanya akan diadukan kepada Alloh Azza wa Jalla. Sebab hanya Dia-lah yang dapat menghilangkan kesedihan dan kedukaan yang mendera menyesakkan jiwa.
Seperti aduannya Nabi Ya’qub ‘alaihi salam saat lama berpisah dengan putra tercinta, Yusuf ‘alaihi salam. “Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan penderitaan dan kesedihanku.” (Q.S. Yusuf: 86).