Surat Edaran itu dikeluarkan karena banyaknya keluhan orang tua, khususnya dari kalangan tidak mampu. Para orang tua mengeluhkan biaya wisuda anak-anak itu mahal sehingga memberatkan.
Aspuri menilai kegiatan wisuda MDTA yang dilaksanakannya tak memberatkan para wali murid. Hal itu terlihat dari antusias wali murid menyaksikan putra-putrinya diwisuda. Padahal, pihaknya hanya mengundang para guru pada acara tersebut.
Selain tak membebani, tambahnya, kegiatan tersebut juga tak memaksa wali murid agar putra-putrinya diwisuda. Dengan demikian, dapat disimpulkan dilaksanakannya wisuda MDTA bernilai positif.
“Wisuda ini juga memotivasi mereka bahwa bukan hari ini saja mereka memakai baju toga, beberapa tahun ke depan juga mereka harus memakai baju toga. Motivasi semangat untuk terus belajar,” katanya.