30 C
Indramayu
Rabu, November 27, 2024


Kisah Ulbah bin Zaid: Sikap Orang Munafik dan Kaum Beriman saat Menghadapi Perang Tabuk (2)

Ayat-ayat ini benar-benar hadir di dalam hati mereka. Mengapa? Karena kehidupan akhirat telah hadir dalam kehidupan duniawi mereka. Berbeda dengan kita, yang terlalu cinta kepada dunia sehingga lupa pada akhirat.

Memang kaki mereka masih menyentuh tanah, badan mereka pun masih bersentuhan dengan alam nyata dunia, akan tetapi ruh mereka sudah bersiap-siap menjejaki surga, alam pikiran mereka telah terasa sujud di bawah ‘Arsy Alloh Ta’ala. Allohu Akbar!

- Advertisement -

Maka berbondong-bondonglah mereka ke kota Madinah, saat Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam meminta bantuan ummatnya. Maka Beliau mengajak para dermawan untuk menginfakkan hartanya demi keberangkatan pasukan prihatin ini (Jaisyul Usroh).

Disebut pasukan prihatin karena keadaan mereka sangat miskin, satu onta harus bergantian untuk delapan belas orang pasukan perang, makanan mereka adalah dedaunan agar sekalian dapat airnya, bahkan terkadang harus memotong seekor unta agar dapat air dan makanan sekaligus.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler